PEMBAHASAN TENTANG VISKOSITAS
FLUIDA
Disusun Oleh
Kelompok Little Einsten :
-
Satriyana
-
Santika
-
Nurfitrayani
Dik. Massa jenis bola (ρbola) = 15.651 kg/m3
Jari-jari bola (r) = 3,16 x 10-3
Massa jenis oli motor (ρoli)
= 787 kg/m3
Viskositas oli motor (Ƞoli)
= 30 x 10-3 Pa.s
Massa jenis sabun cair atau sunlight
(ρsunlight)
= 890 kg/m3
Viskositas sabun cair atau sunlight
(Ƞsunlight)
= 14.821 x 10-3 Pa.s
Dit. Kecepatan terminal bola pada kedua fluida
(vbola
pada oli dan vbola
pada sunlight)..... ?
Jawab
:
a. vbola pada oli motor
·
Rumus viskositas fluida :
v = 2 x gr2 x (ρbola
-
ρoli)
/ 9 x Ƞ
v = 2 x 10 m/s2 (3,16 x
10-3 m)2 x (15.651-787)
kg/m3 / 9 x 30 x 10-3 Pa.s
v
= 0,22 m/s
·
Rumus gerak lurus (kecepatan konstan) :
v = s/t
v = 30
x 10-2 m / 1,35 s
v =
0,22
m/s
b. vbola pada sunlight
·
Rumus viskositas fluida :
v = 2 x gr2/Ƞ x (ρbola
-
ρsunlight)
/ 9 x Ƞ
v = 2 x 10 m/s2 (3,16 x
10-3 m)2 x (15.651- 890) kg/m3 / 9 x 14.821 X
10-3
v
= 0,07 m/s
·
Rumus gerak lurus (kecepatan konstan) :
v = s/t
v = 30
x 10-2 m / 4,17 s
v =
0,07
m/s
Dari
jawaban di atas diperoleh bahwa kecepatan terminal bola pada oli motor lebih
besar dibandingkan kecepatan terminal bola pada sabun cair atau sunlight.
1.
PEMBAHASAN
Dari proyek ini, kami mengetahui bahwa fluida, baik
zat cair maupun zat gas yang jenisnya berbeda memiliki tingkat kekentalan yang
berbeda. Viskositas alias kekentalan sebenarnya merupakan gaya gesekan antara
molekul-molekul yang menyusun suatu fluida. Jadi molekul-molekul yang membentuk
suatu fluida saling gesek-menggesek ketika fluida tersebut mengalir. Pada zat
cair, viskositas disebabkan karena adanya gaya kohesi (gaya tarik-menarik
antara molekul sejenis). Sedangkan dalam zat gas, viskositas disebabkan oleh
tumbukan antara molekul.
Fluida yang lebih cair biasanya lebih mudah mengalir,
contohnya air. Sebaliknya, fluida yang lebih kental biasanya lebih sulit
mengalir, contohnya minyak goreng, oli, madu, sabun cair, dan lain-lain. Hal
ini bisa dibuktikan dengan menuangkan air dan sabun cair diatas lantai yang
permukaannya miring. Pasti hasilnya, air lebih cepat mengalir dari pada sabun
cair. Tingkat kekentalan suatu fluida juga bergantung pada suhu. Semakin tinggi
suhu zat cair, semakin kurang kental zat cair tersebut. Misalnya ketika kita
menggoreng menggunakan minyak goreng, minyak goreng yang awalnya kental,
berubah menjadi lebih cair ketika dipanaskan. Sebaliknya, semakin tinggi suhu
suatu zat gas, semakin kental zat gas tersebut.
Perlu diketahui bahwa viskositas atau kekentalan
hanya ada pada fluida rill (rill = nyata). Fluida rill/nyata adalah fluida yang
kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, seperti air sirup, oli, asap knalpot,
dan lainnya. Fluida rill berbeda dengan fluida ideal. Fluida ideal sebenarnya
tidak ada dalam kehidupan sehari-hari. Fluida ideal hanya model yang digunakan
untuk membantu kita dalam menganalisis aliran fluida.
Satuan sistem internasional (SI) untuk koefisien
viskositas adalah Ns/m2 = Pa.s (pascal sekon). Satuan CGS
(centimeter gram sekon) untuk SI koefisien viskositas adalah dyn.s/cm2
= poise (p). Viskositas juga sering
dinyatakan dalam sentipoise (cp). 1 cp = 1/1000 p. Satuan poise digunakan untuk
mengenang seorang Ilmuwan Prancis, almarhum Jean Louis Marie Poiseuille.
1 poise = 1 dyn.s/cm2 = 10-1
N.s/m2.
Dari proyek ini juga kami menemukan beberapa hukum
atau gaya dan persamaan fisika, yaitu sebagai berikut:
a.
Hukum Archimedes (Gaya Apung)
Dari
proyek ini, kami menemukan bahwa suatu bola yang melewati suatu fluida
dipengaruhi oleh gaya apung. Dimana, gaya apung merupakan gaya keatas yang
didapatkan benda saat berada didalam suatu fluida. Bunyi Hukum Archimedes “gaya
apung yang bekerja pada suatu benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhnya ke
dalam suatu fluida sama dengan berat fluida yang dipindahkan oleh benda
tersebut.”
b.
Hukum Hookes (Gaya Gesekan)
Dari
proyek ini, kami menemukan bahwa bahwa suatu bola yang melewati suatu fluida
juga dipengaruhi oleh gaya gesekan. Dimana gaya gesekan terjadi antara
permukaan bola dengan fluida yang di lewatinya.
Gaya gesekan yang dialami antara bola dengan fluida disebut Hukum
Hookes.
c.
Persamaan Gerak Lurus
Dari
proyek ini, kami juga menemukan bahwa suatu bola yang melewati suatu fluida
mengalami gerakan, dimana gerakan tersebut memicu adanya perubahan jarak dan
perubahan waktu. Sehingga menghasilkan kecepatan terminal yang dialami suatu
bola. Kecepatan terminal suatu bola pada suatu fluida dipengaruhi oleh
kekentalan fluida tersebut. Pada fluida yang berbeda kecepatan terminal
(kecepatan konstan) suatu bola tidak akan sama, karena kekentalan pada fluida
yang berbeda tidak akan sama. Hal ini bisa dibuktikan dengan menuangkan air dan
sabun cair diatas lantai yang permukaannya miring. Pasti hasilnya, air lebih
cepat mengalir dari pada sabun cair, hal ini berarti sabun cair lebih kental
dibandingkan air.
d.
Gaya Kohesi
Dari
proyek ini, kami menemukan bahwa kekentalan suatu fluida dipengaruhi oleh gaya
kohesi antara sesama fluida tersebut. Sehingga semain kuat gaya tarik-menarik
antara sesama fluida, maka kekentalan suatu fluida akan semakin besar.
2.
KELEMAHAN
Kekentalan suatu fluida tidak akan
sama setiap waktu, karena kekentalan suatu fluida dipengaruhi oleh suhu.
Sehingga jika suhu berubah, maka kekentalan fluida tersebut juga ikut berubah.
Jika kekentalan suatu fluida berubah maka kecepatan terminal suatu bola yang
melewati fluida itu dan massa jenis fluida itu sendiri juga akan ikut berubah.
3.
SARAN
Pada proyek kali ini, sebaiknya
jika ingin mengukur kecepatan teminal suatu bola dan kekentalan serta massa jenis
suatu fluida sebaiknya dilakukan secara bersamaan agar pada saat mengukur
kecepatan terminal bola , kekentalan, dan massa jenis fluida tidak akan terjadi
kekeliruan, karena kekentalan fluida dapat berubah seiring dengan berubahnya
suhu fluida tersebut.
4.
KESIMPULAN
Berdasarkan proyek yang telah
dilakukan dan teori yang telah diketahui, disimpulkan bahwa viskositas sangat
mempengaruhi kecepatan terminal benda untuk melewati suatu fluida. Semakin
kental fluida tersebut, maka semakin lama waktu yang dibutuhkan benda untuk
melewatinya. Sebaliknya, semakin encer (kekentalan fluida kecil) fluida
tersebut, maka semakin singkat waktu yang dibutuhkan benda untuk melewatinya.
No comments:
Post a Comment